top of page

Media Tanam

 

Ada banyak sekali jenis media tanam (atau istilah kerennya grow beds) yang dapat anda gunakan dalam sistem aquaponic Anda, Mengingat fungsi tanah yang sepertinya hanya sebagai penopang akar -asal tetap memperhatikan beberapa hal penting yaitu:

Syarat Media yang Baik

 

1. pH Stabil (5.5-6.5)

Beberapa kasus telah menemukan bahwa batu atau kerikil media yang ada di sekitar rumah maupun toko material didapati memiliki tingkat pH tinggi. Contoh klasik dari hal ini adalah batu kapur, batu yang dapat menyebabkan pH Anda menjadi sangat tinggi. PH tinggi dapat menjadi masalah kecil dalam sistem aquaponic.  

 

tips:

Jadi jika Anda tidak yakin apakah batu yang Anda punya sekarang dapat digunakan sebagai media tanam atau tidak, cara cepat untuk memeriksanya adalah dengan melakukan tes cuka:

  • Kumpulkan beberapa sample media yang ingin Anda gunakan

  • Masukkan ke dalam ember kecil berisi cuka rumah tangga biasa,

  • jika tampak gelembung-gelembung kecil keluar dari batu, maka kemungkinan ia memiliki pH tinggi dan alangkah baiknya jika Anda dapat mencari alternatif lainnnya.

 

 

2. Kandungan Kimia

Tidak berbau, tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti: pecahan plastik, asbes, dll. Walaupun terbuat dari bahan natural, perlu dilakukan pengecekan apakah

 

 

3. Solidarity / Kekakuan Mediaancur

Media haruslah:

  • Tidak mudah hancur

    Tujuannya agar dapat digunakan berkali-kali (ekonomis)

  • Tidak larut dalam air

    Contohnya seperti: tanah, pasir, cocopeat halus, dll karena berpotensi menyebabkan saluran air dalam pipa macet atau pompa air rusak. 

  • Tidak mudah lapuk dan membusuk 

    Media yang mudah lapuk dan membusuk bisa memunculkan organisme lain yang berpotensi mengganggu pertumbuhan tanaman. 

 

 

4. Dimensi

Kami lebih prefer menggunakan media yang berdiameter antara 8mm dan 16mm. Ukuran tersebut dianggap ideal karena jika diameter media jauh lebih kecil maka tidak ada cukup ruang udara diantara media di nampan Anda untuk tanaman bernafas. Jika diameter media jauh lebih besar, maka luas permukaannya berkurang, ditambah penanaman menjadi jauh lebih sulit karena akar kesulitan mencengkeramnya.

 

 

5. Bobot 

Keuntungan menggunakan media batu adalah awet, kuat, mudah didapatkan, dan biasanya sangat murah. Namun, media batu atau kerikil memiliki bobot yang sangat berat sehingga Anda perlu merencanakan suatu wadah yang cukup kuat untuk menopangnya. Dari pengalaman ketika menggunakan 100% batu malang sebagai media, pot menjadi sangat berat, bahkan untuk diangkat dua orang sekalipun masih terasa berat, sehingga sulit dipindahkan apabila terjadi relayout.

 

Media berbobot besar sebaiknya ditempatkan dalam pot tipe rak, sedangkan untuk media berbobot ringan dipakai untuk akuapoink tipe NFT, agar pipa pvc nya tidak cepat rusak karena kelebihan beban . Nah, dari tipe aquaponics ini perlu  juga dicocokan dengan tipe tanamannya (baca di sini).

 

Tips tambahan: Thomsy farmer  menyarankan agar memilih media sesuai jenis tanaman serta tipe pot yang akan dipakai.

 

Waah.. syaratnya banyak juga ya. ( iya doong, namanya juga sebagai tempat tumbuh kembang mahluk hidup bukan benda mati. Tentu perlakuannya harus dengan tangan dingin) Berikut Thomsy Farmer telah menyediakan list contoh media tanam yang sering dipakai oleh para pelaku aquaponic-ers baik di Indonesia maupun di luar:

 

 

5. Porositas

Porositas; tingkat porus atau kemudahan media membuang kelebihan air. Media yang memiliki porositas yang cukup dapat melarutkan nutrisi pada air dengan baik.

Batu::

  • Batu kali

  • Batu malang

  • Batu sedimen

  • Batu perlite

  • Batu vermiculite

  • Batu koral

  • Batu apung

  • Batu akik ...eh jangan. Mahal ini.. haha

 

Tanah liat:

  • Hydroton

    • berbentuk bulat seperti kelereng (tidak merusak akar)

    • Ringan - mudah berpidah, menggelinding

    • Berpori-pori - memudahkan penyerapan nutrisi

    • pH netral

  • Pebble

  • Pecahan bata genteng

 

Media pot:

  • Rockwool

    • bentuknya seperti busa dengan serat-serat halus hasil dari batuan basalt yang dilelehkan pada suhu yang sangat tinggi. Bobotnya ringan, sering dijadikan media favorit untuk menyemai dan hidroponik. 

    • info: bagi yang berkulit sensitif, dapat menyebabkan sedikit gatal 

  • Sekam padi

    • sekam padi mengandung nutrisi yang jauh lebih banyak dibanding sekam bakar, karena bila dibakar yang tersisa hanyalah unsur karbaon (C)

    • beware: mudah lapuk

  • Cocopeat chips/potongan (bukan serbuk*)

    • terbuat dari serbuk sabut kelapa (cocopeat halus) atau potongan kulit buah kelapa (chips)

    • pH antara 5-6.6

    • Daya serap air tinggi, sehingga perlu dicampur dengan media lain untuk meningkatkan aerasi disekitar akar

    • info: frekuensi penyiraman / poma air bisa lebih sedikit/sebentar dengan media ini karena sifatnya menahan air. penyiraman selanjutnya dapat dilakukan setelah media kering

  • Pakis

  • Serat oyong kering

 

 

* P.S. : cocopeat dapat membuat keruh air yang keluar menuju kolam bila berbentuk serbuk (bukan serat)

Opsi Media Tanam

 

 

Rekomendasi

Pilihan terbaik yang kami sarankan ke anda adalah media hydroton / expanded clay yang dapat dijumpai di toko hidroponik karena: sangat Ringan, porus*, mudah digali, fleksible, dan praktis. Kelemahannya hanya satu: mahal :D

.

 

Tips:

  • Cuci media sebelum digunakan agar kolam tidak buteg

  • Beri tambahan cacing merah / Lumbricus Rubellilus pada media grow beds untuk semakin menggemburkan media

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Tips Hemat:

    • Ganti hydroton dengan pecahan genteng/bata tua yang tidak terpakai

    • Ganti perlite dan vermaculite dengan potongan batu apung. Batu apung bisa diperoleh dari sisa konstruksi bangunan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Kombinasikan atara 2-3 jenis material untuk saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masng-masing.

 

 

P.S. : Ini merupakan referensi dari hidroponik. Untuk akuapponik, tanah dapat diganti dengan clay maupun gravel/kerikil

Next >>
bottom of page